Minggu, 03 Mei 2015

Ruang Lingkup Pemasaran

A.    Pengertian Pemasaran
            Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebu disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai keiatan manusia yang berlangsung dalam kaitan dengan pasar. Kotler (2001) mengemukakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan.
            Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial/
            Dari definisi tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan usha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen. Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk yang ditawarkan tersebut. Dengan demikian, maka segala aktivitas perushaan, harusnya diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya betujuan untuk memperoleh laba.
B.     Ruang Lingkup Pemasaran
Pemasaran menurut para ahli, ruang lingkupnya terbatas pada bidang bisnis saja. Namun, seiring dengan perkembangan jaman, aktivitas pemasaran tidak lagi sekedar beruanglingkup dibidang bisnis saja, tetapi jangkauannya telah melebar keberbagai dimensi yang lain. Dewasa ini, pemasaran tidak lagi dugunakan oleh koorporat bisnis saja, tetapi organisasi-organisasi social kemasyarakatan atau departemen-departemen pemerintah juga menggunakannya. Jadi, pemasaran tidak terbatas dalam dunia bisnis saja, tetapi mempunyai makna kemasyarakatan yang luas. Sebenarnya, para pelaku pemasaran melaksanakan usaha pemasaran dari 10 jenis wujud yaitu:
a.       Organisasi
Pemasaran organisasi ditujukan untuk menaikkan nama dan citra organisasinya di mata masyarakat umum. Dan tugas suatu organisasi adalah utuk mengatur kegiatan-kegiatan dengan baik, manajer juga harus menentukan komposisi struktur organisasinya. Disini organisasinya juga bertanggung jawab pada : perencanaan dan perdagangan barang, periklanan, riset pemasaran, analisis dan pengawasan penjualan, perencanaan saluran, territorial dank outa, pengawasan persediaan, penjadwalan produksi, serta distribusi.
b.      Pasar
Adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya atau suatu tempat yang dianggap mempunyai nilai jual yang tinggi akan berusaha untuk memasarkan tempatnya. Misalnya suatu kota yang memiliki banyak bangunan bersejarah.
Pada pokonya pasar dikelompokan menjadi 4 golongan yaitu:
1.      Pasar konsumen: sekelompok pembeli yang membeli barang untuk dikonsumsi dan barang yang dibeli adalah barang konsumsi.
2.      Pasar industry : pasar yang terdiri atas individu dan lembaga yang membeli barang-barang untuk dipakai lagi baik secara langsung maupun tidak langsung dan barang yang dibeli adalah barang industry.
3.      Pasar penjual : suatu pasar yang terdiri atas individu dan organisasi yang membeli barang dengan maksud dijual atau disewakan lagi agar mendapat laba.
4.      Pasar pemerintah : pasar dimana terdapat lembaga-lembaga pemerinah, seperti : departemen-departemen, direktorat, kantor dinas, dll.
c.       Produk
Produk yang dimaksud disini adalah semua barang dan jasa yang dihasilakn atau diproduksi oleh suatu perusahaan dan kemudian memasarkannya.
d.      Saluran
Saluran yang digunakan produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industry.
e.       Penentuan
Ada dua pendekatan pokok dalam penentuan harga jual yaitu : pendekatan biaya dan pendekatan pasar atau persaingan.
f.       Promosi dan periklanan
Jika dikatakan bahwa marketing adalah ilmu yang dinamis, itu memang benar adanya. Sejarah teori dan konsep marketing selalu mengikuti perubahan struktur social dan ekonomi masyarakat. Kemunculan ide-ide baru yang memperkaya ilmu marketing terus berkembang seiring revolusi besar peradaban manusia. Mungkin masih banya yang belum tahu bahwa peradaban bisnis modern berkembang sejak adanya revolusi industry di tahun 1900. Revolusi ini benar-benar mengubah tatanan struktur dan perilaku masyarakat pada saat itu. Bisnis yang tadinya berciri merkatilis (berdagang) kemudian berubah menjadi kapitalis. Kekuatan modal dipergunakan untuk membangun pabrik dan organisasi perusahaan memperoduksi barang, dan memperdagangkannya.
      Pada proses ini munculah pandangan-pandangan baru tentang bagaimana perilaku pasar terjadi dan bagaimana sebuah lembaga menjalankan kegiatan operasional untuk memenuhi kebutuhan pasar. Hal-hal inilah yang kemudian melatarbelakangi munculnya ilmu peraktik manajemen bisnis, termasuk marketing. Boleh jadi, ilmu marketing ketika itu memang menjadi jawaban atas berbagai pertanyaan yang tidak bisa diakomodasikan oleh ilmu ekonomi yang telah berkembang terlebih dahulu. Marketing awalnya tak lebih dari aktivitas bisnis yang sederhana. Para eknomi pun hanya memasukkannya sebagai salah satu bentuk aktivitas ekonomi.
      Namun, pendekatan yang lebih berciri sosiologis kemudian menunjukan adanya pengembangan dari institusi (lembaga) yang disebut sebagai “market” dalam bahasa ekonomi. Pendekatan sosiologis melihat institusi market isa dilihat sebagai institusi social dibandingkan ekonomi. Artinya, di market bukan hanya tempat bertemunya supply dan demand. Market adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli. Market merupakan sebuah system social dimana kebutuhan setiap pihak akan materi tertentu akan bertemu.
      Pada waktu itu, konsumsi dianggap sebagai akhir dari kegiatan produksi di sunia ekonomi. Demikian halnya dengan istilah “value”. Ilmu ekonomi meletakan value berhubungan dengan penambahan input dari factor-faktor produksi. Padahal di dunia bisnis, value juga mencangkup sesuatu yang intangible seperti palayanan. Pendekatan marketing juga mempertanyakan apakah market dipengaruhi hanya oleh purchasing power (daya beli) masyarakat? Lebih jauh dari itu, para praktisi bisnis melihat bahwa market bukan sekadar dipengaruhi oleh daya beli, tetapi juga keinginan membeli yang ipengaruhi oleh iklan dan tenaga penjual. Advertising muncul lebih dulu kabarnya kelas pertama dari pelajaran marketing diberikan oleh ED jones pada tahun 1902 di university of muchigan dan kemudian oleh simon litman di university of California pada tahun yang sama. Saat itu, pemikiran marketing masih berfokus pada masalah distribusi. Ini sesuai dengan ciri industry tahap awal yang berfokus pada distribusi masal.
Namun, pengembangan pemikiran awal teori marketing justru banyak bermunculan dari universitas seperti Wisconsin, Harvard, ohio state, university of Illinois dan torthwestern university. Sebenarnya, walaupun belum dimasukkan dalam disiplin ilmu marketing, pemikiran tentang dunia iklan sudah lebih dulu ada. Buku history of advertising sudah muncul pada tahun 1875. Demikian pula halnya engan selling sudah mendahului pengembangan ilmu marketing itu sendiri. Selling awalnya hanya sekadar sebuah seni menjual, tetapi kemudian dijadikan sebuah formula untuk dipelajari dan dianalisis. Mulanya pendekatan marketing memang menyangkut tiga elemen : advertising, selling dan distribusi. Namun, banyak pemikiran yang kemudian menambahkan elemen lain dalam marketing, yakni : komoditas, institusi, dan fungsional. Artinya marketing menyangkut pula soal produk, organisasi pemasaran dan juga proses serta kegiatan.
      Untuk elemen distribusi, berkembang pula pemikiran baru yang disebut retailing sejak tahun 1914. Nystrom pada waktu itu menulis literature ritel bukan saja dari sisi proses distribusi, tapi juga manajemen ritel. Dengan banyaknya tambahan elemen-elemen baru dalam marketing, maka ilmu marketing kemudian masuk ke dalam tahapan integerasi. Pada tahap ini para pemikir dan ilmuan mencoba menggabungkan berbagai ilmu, litelatur serta elemen yang berdiri sendiri menjadi sebuah konsep yang terintegerasi. Buku priciples of marketing pertama muncul lewat tangan paul ivey pada tahun 1920-an. Buku ini menggabungkan semua teori dan pemikiran yang berkembang didunia marketing. Tetapi, yang lebih mengemuka kemudian adalah buku priciples of marketing karangan maynard, weidler dan Beckman. Berbeda dibandingkan ivey yag berfokus pada sisi pengusaha, buku ini ebih berfokus pada sudut pandang konsumen. Teori marketing belum berakhir dengan dimunculkannya buku-buku tadi. Pada decade-dekade berikutnya masuklah berbagai unsur yang memperkaya marketing. Ilmu-ilmu psikologi dan social mulai masuk. Demikian pula dengan konsep seperti segmentasi baru hadir belakanga setelah muncul konsep-konsep lain seperti marketing mix (4p). elemen-elemen dalam marketing sendiri mengalami perkembangan. Sebagai contoh, ilmu advertising semakin berkembang dengan masuknya media-media baru seperti televise yang mulai popular pada tahun 1960-an. Pada tahun 1960-an dan 1970-an ilmu marketing justru memecahkan diri kedalam berbagai diferensiasi (kekhususan) seperti internasional marketing, social marketing, marketing for non-profit organization dan lain-lain. Konsep social responsibility juga menjadi salah satu konep yang sudah mulai terbentuk pada tahun 1970.
C.     Konsep dan Orientasi Pemasaran
·               Konsep Produksi adalah salah satu dari konsep tertua dalam bisnis. Konsep produksi menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah. Para manejer perusahaan yang berorientasi produksi berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya yang rendah,  dan distribusi secara besar-besaran.
      Mereka mengasumsikan bahwa konsumen terutama tertarik pada ketersediaan produk dan harga yang rendah. Orientasi itu dimaklumi di negara-negara berkembang, dimana konsumen lebih tertarik untuk mendapatkan produk dari pada fiturnya. Orientasi itu juga berguna bila sebuah perusahaan yang ingin memperluas pasar. Konsep ini memiliki kelemahan yaitu produsen menjadi kurang ramah.
·               Konsep produk menegaskan bahwa konsumen akn menyukai produk-produk yang menawarkan ciri paling bermutu, berkinerja, atau inovatif. Para manajer di organisasi itu memusatkan perhatian untuk menghasilkan produk yang unggul dan meningkatkan kualitasnya sepanjang waktu. Mereka mengasumsikan bahwa para pembeli mengagumi produk-produk yang dibuat dengan baik serta dapat menghargai mutu dan kinerja. Akan tetapi, para manajer itu kadang-kadang terperangkap dalam kecintaan akan produk mereka dan tidak menyadari apa yang dibutuhkan oleh pasar.
·               Konsep Penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produksi-produksi yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu, organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep itu mengasumsikan bahwa para konsumen umumnya menunjukkan kelembaman atau penolakan pembelian sehingga harus dibujik untuk membeli. Konsep itu juga mengasumsikan bhwa perusahaan memiliki banyak sekali alat penjualan dan promosi yang efektif untuk merangsng lebih banyak pembelian. Kebanyakan perusahaan mempraktekkan konsep penjualan ketika mereka mempunyai kapasitas yang berlebih. Tujuan mereka adalah menjual apa yang dihasilkan mereka dan bukannya menghasilkan apa yang diinginkan pasar.
·               Konsep Pemasaran adalah sebuah filosofi bisnis yang menantang tiga orientasi bisnis yang baru saja kita bahas. Konsep ini berkembang sejak tahun 1950 an. Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.
·               Konsep Pemasaran Masyarakat, menegaskan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dibanding pesaing dengan tetap memelihara atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan konsumen. Konsep ini menegaskan pentinya menghindari konflik yang destruktif di dalam masyarakat.
D.    Fungsi pemasaan
a.       Penaggung resiko
b.      Pendanaan
c.       Pengendalian informasi pemasaan pembelian
d.      Penjualan
e.       Pengiriman
f.       Penyimpanan
g.      Standarisasi dan klasifikasi
h.      Pembungkusan


Latihan Html.

<html>
<head>
<title>Tugas Html 2</title>
</head>
<body>
<h1 align="center"><b><u>Samsung Galaxy V</u></b></h1>
<p><align="right"> Sesudah menelurkan tablet high end dan <i>smartphone</i> kategori medium terbaru mereka, Samsung pun segera mengeluarkan handphone kelas bawah terbaru dengan nama Samsung Galaxy V sm-g313hz yang dijual pada harga yang tidak menyedot kocek dalam-dalam, cukup siapkan dana 1,2 juta anda sudah dapat membawa pulang handphone ini.
Menyesuaikan pangsa pasar yang dituju, Samsung g313hz mempunyai display 4 inch dan 480 x 854 pixels resolusi maksimal yang mampu disuguhkan.
<br><p><aligen="right"> Disokong oleh penggunaan processor 1.2 GHz didampingi RAM ukuran 512 MB. Fitur lain dari perangkat ini meliputi storage internal 4 GB, kamera belakang berlensa 3 MP dilengkapi lampu LED Flash, kamera depan VGA sedangkan baterainya memiliki ukuran 1.500 mAh. Untuk sisi koneksi, handphone ini sudah mendukung kanal 3G, sekaligus disesaki juga dengan WiFi, WiFi Direct serta Bluetooth 4.0. Salah satu kelebihan samsung galaxy v sm-g313hz terletak pada sistem operasinya yang sudah berjalan pada OS Android terbaru yakni 4.4 KitKat
Dikenal sebagai Samsung Galaxy Ace NXT SM-G313H, Samsung Galaxy Ace NXT SM-G313HZ di negara Bangladesh dan Samsung Galaxy V SM-G313HZ di negara Malaysia. Berikut adalah spesifikasi hp samsung galaxy v sm-g 313hz-4gb selengkapnya :
<ol>
<li>UMUM
<ul type="square">
<li>3G
<ul type="circle">
<li>HSDPA 900/2100</ul>
<li>Jenis Kartu SIM
<ul type="circle">
<li>Optional Dual SIM(Micro-SIM,Dual Standby)</ul></ul>
<li>UNIT
<ul type="square">
<li>Ukuran
<ul type="circle">
<li>12.4 x 62.9 x 10.7mm (4.78 x 2.48 x 0.42)</ul>
<li>Berat
<ul type="circle">
<li>123g (4.34 oz)</ul></ul>
<li>LAYAR
<ul type="square">
<li>Jenis
<ul type="circle">
<li>TFT Capacitive Touchscreen, 16M Colors</ul>
<li>Resolusi
<ul type="circle">
<li>480 x 800 Pixels</ul>
<li>Diagonal
<ul type="circle">
<li>4 inch</ul>
<li>Densitas

Kemiskinan Melanda Tanah Air


A.    Latar Belakang
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidak mampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. kemiskinan dapat juga dikatakan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah yaitu adanya tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau golongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Standar kehidupan yang rendah ini secara langsung tampak pengaruhnya terhadap tingkat keadaan kesehatan kehidupan moral, dan rasa harga diri dari mereka yang tergolong sebagai orang miskin.
B.     Pembahasan
Kemiskinan adalah salah satu masalah yang di hadapi oleh Negara Indonesia, sampai saat ini pemerintah atau pemimpin Indonesia belum mampu menghadapi atau menyelesaikan masalah tersebut, padahal nama “Kemiskinan” sering disebut-sebut dalam visi dan misi utama mereka yaitu dengan memberantas kemiskinan.
Pada saat tahun 1998 terjadinya krisis moneter dimana kemiskinan di Indonesia meningkat derastis, nilai rupiah di Indonesia pun turun derastis, maka dari itu banyak perusahaan luar negeri yang meninggalkan Indonesia dan pergi menetap di Negara lain, seperti contohnya perusahaan Nike yang pindah ke Vietnam.
Salah satu yang membantu masalah kemiskinan di Indonesia tersebut yaitu dengan pertumbuhan ekonomi . pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang kuat telah membantu mengurangi kemiskinan, dan tingkat kemiskinan turun dari 24% pada tahun 1999 menjadi 11,4% pada tahun 2013. tetapi penurunan kemiskinan tersebut melambat.
Menurut data daribadan pusat statistic (BPS) per maret 2010 lalu masyarakat miskin di Indonesia mencapai 13,33% atau sebanyak 31,02 juta orang dari jumlah penduduk Indonesia. Di akhir tahun 2010, jumlah kemiskinan tersebut tentunya tidak jauh berbeda. Ini berarti kemiskinan masih merupakan masalah besar bagi bangsa ini. Bayangkan dengan jumlah penduduk miskin sebesar itu, kita mencatatkan diri sebagai Negara yang orang miskinnya lebih banyak dari jumlah penduduk Negara tetangga Malaysia yang berpenduduk 26,79 juta orang di tahun yang sama.
·         Indikator Kemiskinan
Untuk menuju solusi kemiskinan penting bagi kita untuk menelusuri secara detail indikator-indikator kemiskinan tersebut.
Adapun indikator-indikator kemiskinan sebagaimana di kutip dari Badan Pusat Statistika, antara lain sebagi berikut:
1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang, pangan dan papan).
2. Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi).
3. Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan keluarga).
4. Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massa.
5. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam.
6. Kurangnya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.
7. Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan.
8. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.
9. Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial (anak-anak terlantar, wanita korban kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok marginal dan terpencil).
·         Penyebab Kemiskinan
Di bawah ini beberapa penyebab kemiskinan menurut pendapat Karimah
Kuraiyyim. Yang antara lain adalah:
a. Merosotnya standar perkembangan pendapatan per-kapita secara global.
Yang penting digarisbawahi di sini adalah bahwa standar pendapatan per-kapita bergerak seimbang dengan produktivitas yang ada pada suatu sistem. Jikalau produktivitas berangsur meningkat maka pendapatan per-kapita pun akan naik. Begitu pula sebaliknya, seandainya produktivitas menyusut maka pendapatan per-kapita akan turun beriringan.
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kemerosotan standar perkembangan pendapatan per-kapita:
a) Naiknya standar perkembangan suatu daerah.
b) Politik ekonomi yang tidak sehat.
c) Faktor-faktor luar neger, diantaranya:
o   Beban hutang
o   Kurangnya bantuan luar negeri, dan
o   Perang
b. Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.
Terlihat jelas faktor ini sangat urgen dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan. Oleh karena itu, untuk menaikkan etos kerja dan produktivitas masyarakat harus didukung dengan SDA dan SDM yang bagus, serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan dengan maksimal
c. Biaya kehidupan yang tinggi.
Melonjak tingginya biaya kehidupan di suatu daerah adalah sebagai akibat dari tidak adanya keseimbangan pendapatan atau gaji masyarakat. Tentunya kemiskinan adalah konsekuensi logis dari realita di atas. Hal ini bisa disebabkan oleh karena kurangnya tenaga kerja ahli, lemahnya peranan wanita di depan publik dan banyaknya pengangguran.
d. Pembagian subsidi in come pemerintah yang kurang merata.
Hal ini selain menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan keamanan untuk para warga miskin, juga secara tidak langsung mematikan sumber pemasukan warga. Bahkan di sisi lain rakyat miskin masih terbebani oleh pajak negara.
Adapun langkah jangka pendek yang diprioritaskan antara lain sebagai berikut:
a)      Mengurangi kesenjangan antar daerah dengan; (i) penyediaan sarana-sarana irigasi, air bersih dan sanitasi dasar terutama daerah-daerah langka sumber air bersih. (ii) pembangunan jalan, jembatan, dan dermaga daerah-daerah tertinggal. (iii) redistribusi sumber dana kepada daerah-daerah yang memiliki pendapatan rendah dengan instrumen Dana Alokasi Khusus (DAK) .
b)      Perluasan kesempatan kerja dan berusaha dilakukan melalui bantuan dana stimulan untuk modal usaha, pelatihan keterampilan kerja dan meningkatkan investasi dan revitalisasi industri.
c)      Khusus untuk pemenuhan sarana hak dasar penduduk miskin diberikan pelayanan antara lain (i) pendidikan gratis sebagai penuntasan program belajar 9 tahun termasuk tunjangan bagi murid yang kurang mampu (ii) jaminan pemeliharaan kesehatan gratis bagi penduduk miskin di puskesmas dan rumah sakit kelas tiga.


Di bawah ini merupakan contoh dari upaya mengatasi kemiskinan di Indonesia.
Contoh dari upaya kemiskinan adalah di propinsi Jawa Barat tepatnya di Bandung dengan diadakannya Bandung Peduli yang dibentuk pada tanggal 23 – 25 Februari 1998. Bandung Peduli adalah gerakan kemanusiaan yang memfokuskan kegiatannya pada upaya menolong orang kelaparan, dan mengentaskan orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam melakukan kegiatan, Bandung Peduli berpegang teguh pada wawasan kemanusiaan, tanpa mengindahkan perbedaan suku, ras, agama, kepercayaan, ataupun haluan politik.
Oleh karena sumbangan dari para dermawan tidak terlalu besar bila dibandingkan dengan permasalahan kelaparan dan kemiskinan yang dihadapi, maka Bandung Peduli melakukan targetting dengan sasaran bahwa orang yang dibantu tinggal di Kabupaten/ Kotamadya Bandung, dan mereka yang tergolong fakir. Golongan fakir yang dimaksud adalah orang yang miskin sekali dan paling miskin bila diukur dengan “Ekuivalen Nilai Tukar Beras”.
C.     Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpukan bahwa Masalah dasar kemiskinan bermula dari sikap pemaknaan kita terhadap kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam kehidupan. Dalam artian bahwa semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka kebutuhan pun akan semakin banyak. Pengentasan masalah kemiskinan ini bukan hanya kewajiban dari pemerintah, melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa penyakit sosial ini adalah tugas dan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.
Saran dari saya agar masyarakat sadar bahwa kemiskinan itu bukan akibat dari pemerintah yang mengatur negerinya baik atau buruk tetapi berasal dari dirikita sendiri, maka dari itu kita harus sadar atas kelakuan diri sendiri, dari sikap sadar ini kita bisa mengembangkan bakat yang kita miliki agar bisa berguna bagi bangsa dan Negara. Dari bakat yang bagus bisa membangun negeri kita menjadi lebih baik lagi.
D.    Sumber


























Kemiskinan Melanda Tanah Air
A.    Latar Belakang
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidak mampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. kemiskinan dapat juga dikatakan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah yaitu adanya tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau golongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Standar kehidupan yang rendah ini secara langsung tampak pengaruhnya terhadap tingkat keadaan kesehatan kehidupan moral, dan rasa harga diri dari mereka yang tergolong sebagai orang miskin.
B.     Pembahasan
Kemiskinan adalah salah satu masalah yang di hadapi oleh Negara Indonesia, sampai saat ini pemerintah atau pemimpin Indonesia belum mampu menghadapi atau menyelesaikan masalah tersebut, padahal nama “Kemiskinan” sering disebut-sebut dalam visi dan misi utama mereka yaitu dengan memberantas kemiskinan.
Pada saat tahun 1998 terjadinya krisis moneter dimana kemiskinan di Indonesia meningkat derastis, nilai rupiah di Indonesia pun turun derastis, maka dari itu banyak perusahaan luar negeri yang meninggalkan Indonesia dan pergi menetap di Negara lain, seperti contohnya perusahaan Nike yang pindah ke Vietnam.
Salah satu yang membantu masalah kemiskinan di Indonesia tersebut yaitu dengan pertumbuhan ekonomi . pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang kuat telah membantu mengurangi kemiskinan, dan tingkat kemiskinan turun dari 24% pada tahun 1999 menjadi 11,4% pada tahun 2013. tetapi penurunan kemiskinan tersebut melambat.
Menurut data daribadan pusat statistic (BPS) per maret 2010 lalu masyarakat miskin di Indonesia mencapai 13,33% atau sebanyak 31,02 juta orang dari jumlah penduduk Indonesia. Di akhir tahun 2010, jumlah kemiskinan tersebut tentunya tidak jauh berbeda. Ini berarti kemiskinan masih merupakan masalah besar bagi bangsa ini. Bayangkan dengan jumlah penduduk miskin sebesar itu, kita mencatatkan diri sebagai Negara yang orang miskinnya lebih banyak dari jumlah penduduk Negara tetangga Malaysia yang berpenduduk 26,79 juta orang di tahun yang sama.
·         Indikator Kemiskinan
Untuk menuju solusi kemiskinan penting bagi kita untuk menelusuri secara detail indikator-indikator kemiskinan tersebut.
Adapun indikator-indikator kemiskinan sebagaimana di kutip dari Badan Pusat Statistika, antara lain sebagi berikut:
1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang, pangan dan papan).
2. Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi).
3. Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan keluarga).
4. Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massa.
5. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam.
6. Kurangnya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.
7. Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan.
8. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.
9. Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial (anak-anak terlantar, wanita korban kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok marginal dan terpencil).
·         Penyebab Kemiskinan
Di bawah ini beberapa penyebab kemiskinan menurut pendapat Karimah
Kuraiyyim. Yang antara lain adalah:
a. Merosotnya standar perkembangan pendapatan per-kapita secara global.
Yang penting digarisbawahi di sini adalah bahwa standar pendapatan per-kapita bergerak seimbang dengan produktivitas yang ada pada suatu sistem. Jikalau produktivitas berangsur meningkat maka pendapatan per-kapita pun akan naik. Begitu pula sebaliknya, seandainya produktivitas menyusut maka pendapatan per-kapita akan turun beriringan.
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kemerosotan standar perkembangan pendapatan per-kapita:
a) Naiknya standar perkembangan suatu daerah.
b) Politik ekonomi yang tidak sehat.
c) Faktor-faktor luar neger, diantaranya:
o   Beban hutang
o   Kurangnya bantuan luar negeri, dan
o   Perang
b. Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.
Terlihat jelas faktor ini sangat urgen dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan. Oleh karena itu, untuk menaikkan etos kerja dan produktivitas masyarakat harus didukung dengan SDA dan SDM yang bagus, serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan dengan maksimal
c. Biaya kehidupan yang tinggi.
Melonjak tingginya biaya kehidupan di suatu daerah adalah sebagai akibat dari tidak adanya keseimbangan pendapatan atau gaji masyarakat. Tentunya kemiskinan adalah konsekuensi logis dari realita di atas. Hal ini bisa disebabkan oleh karena kurangnya tenaga kerja ahli, lemahnya peranan wanita di depan publik dan banyaknya pengangguran.
d. Pembagian subsidi in come pemerintah yang kurang merata.
Hal ini selain menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan keamanan untuk para warga miskin, juga secara tidak langsung mematikan sumber pemasukan warga. Bahkan di sisi lain rakyat miskin masih terbebani oleh pajak negara.
Adapun langkah jangka pendek yang diprioritaskan antara lain sebagai berikut:
a)      Mengurangi kesenjangan antar daerah dengan; (i) penyediaan sarana-sarana irigasi, air bersih dan sanitasi dasar terutama daerah-daerah langka sumber air bersih. (ii) pembangunan jalan, jembatan, dan dermaga daerah-daerah tertinggal. (iii) redistribusi sumber dana kepada daerah-daerah yang memiliki pendapatan rendah dengan instrumen Dana Alokasi Khusus (DAK) .
b)      Perluasan kesempatan kerja dan berusaha dilakukan melalui bantuan dana stimulan untuk modal usaha, pelatihan keterampilan kerja dan meningkatkan investasi dan revitalisasi industri.
c)      Khusus untuk pemenuhan sarana hak dasar penduduk miskin diberikan pelayanan antara lain (i) pendidikan gratis sebagai penuntasan program belajar 9 tahun termasuk tunjangan bagi murid yang kurang mampu (ii) jaminan pemeliharaan kesehatan gratis bagi penduduk miskin di puskesmas dan rumah sakit kelas tiga.


Di bawah ini merupakan contoh dari upaya mengatasi kemiskinan di Indonesia.
Contoh dari upaya kemiskinan adalah di propinsi Jawa Barat tepatnya di Bandung dengan diadakannya Bandung Peduli yang dibentuk pada tanggal 23 – 25 Februari 1998. Bandung Peduli adalah gerakan kemanusiaan yang memfokuskan kegiatannya pada upaya menolong orang kelaparan, dan mengentaskan orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam melakukan kegiatan, Bandung Peduli berpegang teguh pada wawasan kemanusiaan, tanpa mengindahkan perbedaan suku, ras, agama, kepercayaan, ataupun haluan politik.
Oleh karena sumbangan dari para dermawan tidak terlalu besar bila dibandingkan dengan permasalahan kelaparan dan kemiskinan yang dihadapi, maka Bandung Peduli melakukan targetting dengan sasaran bahwa orang yang dibantu tinggal di Kabupaten/ Kotamadya Bandung, dan mereka yang tergolong fakir. Golongan fakir yang dimaksud adalah orang yang miskin sekali dan paling miskin bila diukur dengan “Ekuivalen Nilai Tukar Beras”.
C.     Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpukan bahwa Masalah dasar kemiskinan bermula dari sikap pemaknaan kita terhadap kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam kehidupan. Dalam artian bahwa semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka kebutuhan pun akan semakin banyak. Pengentasan masalah kemiskinan ini bukan hanya kewajiban dari pemerintah, melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa penyakit sosial ini adalah tugas dan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.
Saran dari saya agar masyarakat sadar bahwa kemiskinan itu bukan akibat dari pemerintah yang mengatur negerinya baik atau buruk tetapi berasal dari dirikita sendiri, maka dari itu kita harus sadar atas kelakuan diri sendiri, dari sikap sadar ini kita bisa mengembangkan bakat yang kita miliki agar bisa berguna bagi bangsa dan Negara. Dari bakat yang bagus bisa membangun negeri kita menjadi lebih baik lagi.
D.    Sumber