A.
Latar Belakang
Kemiskinan adalah keadaan
dimana terjadi ketidak mampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar,
ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Sebagian orang
memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya
dari sudut ilmiah yang telah mapan. kemiskinan dapat juga dikatakan sebagai
suatu standar tingkat hidup yang rendah yaitu adanya tingkat kekurangan materi
pada sejumlah atau golongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang
umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Standar kehidupan yang rendah
ini secara langsung tampak pengaruhnya terhadap tingkat keadaan kesehatan
kehidupan moral, dan rasa harga diri dari mereka yang tergolong sebagai orang
miskin.
B. Pembahasan
Kemiskinan
adalah salah satu masalah yang di hadapi oleh Negara Indonesia, sampai saat ini
pemerintah atau pemimpin Indonesia belum mampu menghadapi atau menyelesaikan
masalah tersebut, padahal nama “Kemiskinan” sering disebut-sebut dalam visi dan
misi utama mereka yaitu dengan memberantas kemiskinan.
Pada
saat tahun 1998 terjadinya krisis moneter dimana kemiskinan di Indonesia
meningkat derastis, nilai rupiah di Indonesia pun turun derastis, maka dari itu
banyak perusahaan luar negeri yang meninggalkan Indonesia dan pergi menetap di
Negara lain, seperti contohnya perusahaan Nike yang pindah ke Vietnam.
Salah
satu yang membantu masalah kemiskinan di Indonesia tersebut yaitu dengan
pertumbuhan ekonomi . pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang kuat telah membantu
mengurangi kemiskinan, dan tingkat kemiskinan turun dari 24% pada tahun 1999
menjadi 11,4% pada tahun 2013. tetapi penurunan kemiskinan tersebut melambat.
Menurut
data daribadan pusat statistic (BPS) per maret 2010 lalu masyarakat miskin di
Indonesia mencapai 13,33% atau sebanyak 31,02 juta orang dari jumlah penduduk
Indonesia. Di akhir tahun 2010, jumlah kemiskinan tersebut tentunya tidak jauh
berbeda. Ini berarti kemiskinan masih merupakan masalah besar bagi bangsa ini.
Bayangkan dengan jumlah penduduk miskin sebesar itu, kita mencatatkan diri
sebagai Negara yang orang miskinnya lebih banyak dari jumlah penduduk Negara
tetangga Malaysia yang berpenduduk 26,79 juta orang di tahun yang sama.
·
Indikator Kemiskinan
Untuk menuju solusi kemiskinan penting bagi kita untuk menelusuri
secara detail indikator-indikator kemiskinan tersebut.
Adapun indikator-indikator kemiskinan sebagaimana di kutip dari
Badan Pusat Statistika, antara lain sebagi berikut:
1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang,
pangan dan papan).
2. Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya
(kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi).
3. Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi
untuk pendidikan dan keluarga).
4. Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual
maupun massa.
5. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya
sumber daya alam.
6. Kurangnya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.
7. Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata
pencaharian yang berkesinambungan.
8. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun
mental.
9. Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial (anak-anak
terlantar, wanita korban kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok
marginal dan terpencil).
·
Penyebab Kemiskinan
Di
bawah ini beberapa penyebab kemiskinan menurut pendapat Karimah
Kuraiyyim. Yang antara lain adalah:
a. Merosotnya standar perkembangan
pendapatan per-kapita secara global.
Yang penting
digarisbawahi di sini adalah bahwa standar pendapatan per-kapita bergerak
seimbang dengan produktivitas yang ada pada suatu sistem. Jikalau produktivitas
berangsur meningkat maka pendapatan per-kapita pun akan naik. Begitu pula
sebaliknya, seandainya produktivitas menyusut maka pendapatan per-kapita akan
turun beriringan.
Berikut beberapa faktor
yang mempengaruhi kemerosotan standar perkembangan pendapatan per-kapita:
a) Naiknya standar perkembangan suatu
daerah.
b) Politik ekonomi yang tidak sehat.
c) Faktor-faktor luar neger, diantaranya:
o
Beban hutang
o
Kurangnya bantuan luar negeri, dan
o
Perang
b. Menurunnya etos kerja dan produktivitas
masyarakat.
Terlihat jelas faktor
ini sangat urgen dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan. Oleh karena itu, untuk
menaikkan etos kerja dan produktivitas masyarakat harus didukung dengan SDA dan
SDM yang bagus, serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa
dipertanggungjawabkan dengan maksimal
c. Biaya kehidupan yang tinggi.
Melonjak tingginya biaya
kehidupan di suatu daerah adalah sebagai akibat dari tidak adanya keseimbangan
pendapatan atau gaji masyarakat. Tentunya kemiskinan adalah konsekuensi logis
dari realita di atas. Hal ini bisa disebabkan oleh karena kurangnya tenaga
kerja ahli, lemahnya peranan wanita di depan publik dan banyaknya pengangguran.
d. Pembagian subsidi in come pemerintah
yang kurang merata.
Hal ini selain
menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan keamanan untuk para
warga miskin, juga secara tidak langsung mematikan sumber pemasukan warga.
Bahkan di sisi lain rakyat miskin masih terbebani oleh pajak negara.
Adapun langkah jangka
pendek yang diprioritaskan antara lain sebagai berikut:
a) Mengurangi kesenjangan
antar daerah dengan; (i) penyediaan sarana-sarana irigasi, air bersih dan
sanitasi dasar terutama daerah-daerah langka sumber air bersih. (ii)
pembangunan jalan, jembatan, dan dermaga daerah-daerah tertinggal. (iii)
redistribusi sumber dana kepada daerah-daerah yang memiliki pendapatan rendah
dengan instrumen Dana Alokasi Khusus (DAK) .
b) Perluasan kesempatan
kerja dan berusaha dilakukan melalui bantuan dana stimulan untuk modal usaha,
pelatihan keterampilan kerja dan meningkatkan investasi dan revitalisasi
industri.
c) Khusus untuk pemenuhan
sarana hak dasar penduduk miskin diberikan pelayanan antara lain (i) pendidikan
gratis sebagai penuntasan program belajar 9 tahun termasuk tunjangan bagi murid
yang kurang mampu (ii) jaminan pemeliharaan kesehatan gratis bagi penduduk
miskin di puskesmas dan rumah sakit kelas tiga.
Di bawah ini merupakan
contoh dari upaya mengatasi kemiskinan di Indonesia.
Contoh dari upaya kemiskinan adalah di propinsi Jawa Barat
tepatnya di Bandung dengan diadakannya Bandung Peduli yang
dibentuk pada tanggal 23 – 25 Februari 1998. Bandung Peduli adalah gerakan
kemanusiaan yang memfokuskan kegiatannya pada upaya menolong orang kelaparan,
dan mengentaskan orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam melakukan
kegiatan, Bandung Peduli berpegang teguh pada wawasan kemanusiaan, tanpa
mengindahkan perbedaan suku, ras, agama, kepercayaan, ataupun haluan politik.
Oleh karena sumbangan dari para dermawan tidak terlalu besar bila
dibandingkan dengan permasalahan kelaparan dan kemiskinan yang dihadapi, maka
Bandung Peduli melakukan targetting dengan sasaran bahwa orang yang dibantu
tinggal di Kabupaten/ Kotamadya Bandung, dan mereka yang tergolong fakir.
Golongan fakir yang dimaksud adalah orang yang miskin sekali dan paling miskin
bila diukur dengan “Ekuivalen Nilai Tukar Beras”.
C.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpukan bahwa Masalah dasar kemiskinan bermula dari sikap
pemaknaan kita terhadap kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu hal yang alami
dalam kehidupan. Dalam artian bahwa semakin meningkatnya kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi maka kebutuhan pun akan semakin banyak. Pengentasan
masalah kemiskinan ini bukan hanya kewajiban dari pemerintah, melainkan
masyarakat pun harus menyadari bahwa penyakit sosial ini adalah tugas dan
tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.
Saran dari
saya agar masyarakat sadar bahwa kemiskinan itu bukan akibat dari pemerintah
yang mengatur negerinya baik atau buruk tetapi berasal dari dirikita sendiri,
maka dari itu kita harus sadar atas kelakuan diri sendiri, dari sikap sadar ini
kita bisa mengembangkan bakat yang kita miliki agar bisa berguna bagi bangsa
dan Negara. Dari bakat yang bagus bisa membangun negeri kita menjadi lebih baik
lagi.
D.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar